Sabtu, 14 Mei 2011

SOSIOLOGI MASYARAKAT PANTAI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG

Sosiologi Masyarakat Pesisir /PantaiMerupakan cabang sosiologi yang mempunyai objek khusus yaitu masyarakat pesisir yang hidup dari sumber daya laut seperti nelayan, buruh, pembudidaya, dsb. Populasi masyarakat pesisir didefinisikan sebagai kelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir. Dari sisi skala usaha perikanan, kelompok masyarakat pesisir cenderung digolongkan pada kelompok miskin yang terdiri dari rumah tangga perikanan menangkap ikan tanpa menggunakan perahu, menggunakan perahu tanpa motor dan perahu bermotor tempel. Kemiskinan yang merupakan indicator ketertinggalan masyarakat pesisir ini disebabkan paling tidak oleh tiga hal utama: kemiskinan struktural, kemiskinan super-struktural, dan kemiskinan kultural.
Secara faktual ada dua faktor yang menyebabkan kemiskinan pada masyarakat nelayan, yaitu faktor alamiah dan non alamiah. Faktor alamiah disebabkan karena fluktuasi musim tangkap ikan dan struktur alamiah sumberdaya ekonomi desa. Sementara faktor non alamiah berhubungan dengan keterbatasan daya jangkau teknologi penangkapan ikan, ketimpangan dalam sistem bagi hasil dan tidak adanya jaminan sosial tenaga kerja, lemahnya penguasaan jaringan pemasaran hasil tangkapan dan belum berfungsinya koperasi nelayan yang ada.
Selain itu, masalah teknologi konservasi atau pengolahan yang sangat tradisional, serta dampak negatif orientasi produktivitas yang dipacu oleh kebijakan motorisasi perahu dan modernisasi peralatan tangkap (revolusi biru) yang telah berlangsung sejak tiga dasawarsa terakhir (Kusnadi, 1998).
Jumlah nelayan perikanan laut di Indonesia menurut kategori nelayan maka status nelayan penuh  merupakan jumlah terbesar dari nelayan sambilan utama maupun nelayan sambilan tambahan dan jumlah ini setiap tahunnya menunjukkan peningkatan (Dirjen Perikanan Tangkap, 2002).Hal ini mempunyai indikasi bahwa jumlah nelayan yang cukup besar ini merupakan suatu potensi yang besar dalam pembangunan perikanan.  Sebagai contohnya adalah kehidupan nelayan NTT.  
Keberadaan kehidupan nelayan NTT selama ini dihadapkan dengan sejumlah permasalahan yang terus membelitnya, seperti lemahnya manajemen usaha, rendahnya adopsi teknologi perikanan, kesulitan modal usaha, rendahnya pengetahuan pengelolaan sumberdaya perikanan, rendahnya  peranan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan,  dan lain sebagainya mengakibatkan  kehidupan nelayan dalam realitasnya menunjukkan kemiskinan. Dengan melihat keadaan demikian maka perlu dilakukan suatu pengamatan khusus kepada masyarakat nelayan, guna mengetahui penghasilan yang diperoleh .

1.2  TUJUAN
Tujuan dari pembuatan laporan  ini adalah:
1.      Untuk mengetahui sumber modal dan jenis hasil tangkapan apa saja yang dijual dalam usaha tersebut.
2.      Untuk mengidentifikasi hasil pendapatan nelayan yang di peroleh selama melakukan usaha
3.      Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan nilai pada mata kuliah Sosiologi Masyarakat Pantai di Semester lima.




BAB II
METODE
3.1      WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan  wawancara ini dilakuakan pada pada hari minggu dari pukul 09.00 sampai selesai yang bertempat di sepanjang pantai namosain dengan menggunakan metode wawancara.
3.2      ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan wawancara ini meliputi:
1.      Kusioner
2.      Peralatan tulis
3.      Kamera
2.3  PROSEDUR KEGIATAN
·      Identifikasi nelayan penjual ikan
·      Klasifikasi penjualan ikan berdasarkan jumlah dan cara menjual
·      Interprestasi atau analisis

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1      IDENTIFIKASI NELAYAN PENJUAL IKAN
Berdasarkan hasi wawancara, jumlah nelayan penjual ikan  yang diwawancara adalah sebanyak 2 orang diantaranya:
1.      Bapak Muhaimin yasin
Umur                                                : 30 Tahun
Status                                               : Sudah berkeluarga
Jumlah Anggota keluarga               : 6 orang
Tingkat Pendidikan Terakhir         : SMA
Agama                                              : Islam
Asal                                                  : Solor
2.      Bapak Ely Gasparsz
Umur                                                : 30 tahun
Status                                               : Sudah berkeluarga
Jumlah Anggota keluarga               : 6 orang
Tingkat Pendidikan Terakhir          : Univesitas
Agama                                              : Kristen Protestan
Asal                                                  : Rote
3.2      KLASIFIKASI PENJUAL IKAN BERDASARKAN JUMLAH DAN CARA MENJUAL
Dari hasil wawancara dilapangan, diperoleh jumlah nelayan penjual ikan adalah sebanyak dua  orang yaitu Bapak Muhaimin Yasin dan Bapak Ely Gasparsz dengan modal dalam membuka usaha sebagai nelayan penjual ikan yaitu bersumber dari modal sendiri atau pribadi, dengan jenis-jenis  dan pola atau cara penjualan ikan adalah sebagai berikut:
1.      Bapak Muhaimin Yasin
a.      Jenis-jenis ikan yang dijual yaitu:
·      Ikan Tongkol kecil
·      Ikan Tongkol besar
·      Ikan Dusu
·      Ikan Nipi
·      Ikan Cakalang
b.      Cara penjualan ikan yaitu :
·      Dalam bentuk ember
·      Dalam bentuk ekor
·      Dalam bentuk kiloan
2.      Bapak Ely Gasparsz
a.      Jenis-jenis ikan yang dijual yaitu:
·      Ikan Cakalang
·      Kembung
·      Belang Kuning
·      Tongkol
b.      Cara penjualan ikan yaitu:
·      Dalam bentuk ember
·      Dalam bentuk ekor
·      Dalam bentuk kiloan
3.3      INTERPRESTASI ATAU ANALISIS HARGA PENJUALAN IKAN
Sesuai dengan perolehan hasil wawancara yang di dapatkan dari Bapak Muhaimin Yasin dan Bapak Ely Gasparsz  bahwa: Interperestasi atau analisis harga penjualan ikan yang digunakan dalam penjualan ikan adalah tergantung dari musim, yaitu: ketika musim gelap ikannya berlimpah maka standar harga penjualan ikan menurun sedangkan ketika bulan terang ikannya sedikit, maka standar harga penjualan ikannyapun meningkat. Sehingga untuk leibih jelasnya maka dapat dilihat pada rincian table berikut
1.      Interprestasi atau Analisis Rincian Harga Penjualan Ikan dari Bapak Muhaimin Yasin yaitu:
No
Musim
Jenis ikan
Satuan
Haraga
1
Bulan Gelap
Tongkol kecil
1 ember oker
175 000
Tongkol besar
3 ekor
10 000
Dusu
3 ekor
10 000
Nipi
2 ekor
1000
Cakalang
1 kg
20 000
2
Bulan Terang
Tongkol kecil
1 ember oker
250 000
Tongkol besar
1 ekor
5000
Dusu
1 ekor
6000
Nipi
6 ekor
5000
Cakalang
1 kg
35 000
2.      Interprestasi atau Analisis Rincian Harga Penjualan Ikan dari Bapak Ely Gasparz yaitu:
No
Musim
Jenis ikan
Satuan
Haraga
1
Bulan Gelap
Cakalang
1 kg
20 000
Tongkol besar
3 ekor
10 000
Belang kuning
1 kg
20 000
Kembung
3 ekor
10 000
Tongkol kecil
1 ember oker
175 000
2
Bulan Terang
Cakalang
1 kg
35 000
Tongkol besar
1 ekor
5000
Belang kuning
1 kg
35 000
Kembung
1 ekor
5000
Tongkol kecil
1 ember oker
250 000

Selain interprestasi dan analisis harga penjualan ikan, Bapak Muhaimin Yasin dan Bapak Ely Gasparsz juga mengatakan bahwa :
Tingkat keuntungan yang diperoleh pada usaha penjualan ikan tersebut selain di tentukan oleh pergantian musim juga di tentukan dari banyaknya pembeli yang datang untuk membeli ikan tersebut. Ketika bulan gelap, ikannya banyak  dan para pembeli yang datang untuk membelipun banyak maka keuntungan yang di peroleh dalam 1 hari sekitar Rp 250 000, sedangkan ketika bulan gelap, ikannya banyak, dan pembeli yang datang untuk membelipun sedikit maka keuntungan yang diperoleh dalam 1 hari adalah sekitar Rp 150 000. Begitupun ketika bulan terang ikannya sedikit dan standar harga penjualan yang begitu tinggi  , maka kentungan yang diperoleh dalam satu hari yaitu berkisara Rp 450 000.
Dengan melihat keuntungan dari hasil penjualan ikan yang diperoleh dalam 1 hari diatas maka untuk keuntungan dari hasil penjualan ikan yang diperoleh dalam 1 bulan dapat dihitung sebagai berikut :
1.      Ketika bulan gelap 
·         Ikannya banyak dan pembeli yang datang membelipun banyak maka keuntungan dari hasil penjualan ikan dalam 1 bulan yaitu:
=  Keuntungan dalam 1 hari x jumlah hari dalam 1 bulan
=  250 000 x 30
=  7. 500 000
·         Ikannya banyak dan pembeli yang datang membelipun sedikit maka keuntungan dari hasil penjualan ikan dalam 1 bulan yaitu:
=  Keuntungan dalam 1 hari x jumlah hari dalam 1 bulan
=  150 000 x 30
=  4. 500 000
2.      Ketika bulan terang
·        Ikannya sedikit dan standar harga penjualan yang begitu tinggi  maka keuntungan  keuntungan dari hasil penjualan ikan dalam 1 bulan yaitu:
=  Keuntungan dalam 1 hari x jumlah hari dalam 1 bulan
=  450 000 x 30
=  13. 500 000

Selain dari hal- hal tersebut diatas, dalam melakukan usaha penjualan ikan juga mengalami beberapa kendala, misalnya ketika ikannya tidak terjual habis, maka langkah yang diambil oleh Bapak Muhaimin Yasin dan Bapak Ely Gasparsz untuk mengatasi ikan yang tidak terjual habis yaitu dengan menyimpan ikan yang tidak terjual tersebut kedalam kulbox lalu di timbun dengan menggunakan es. Es yang digunakan untuk mengatasi ikan yang terjual tersebut yaitu di peroleh dari para penjual es batu dengan harga Rp 500/buah.

Adapaun harapan dari  Bapak Muhaimin Yasin dan Bapak Ely Gasparsz yaitu : Dengan adanya hasil atau keuntungan dari usaha penjualan ikan tersebut, semoga mereka tetap dapat menyekolahkan anak mereka dan dapat membeli perahu sendiri sehingga mereka dapat menangkap dan menjual ikan sendiri dan  tidak harus terus berpatokan atau bergantung pada nelayan  penangkap ikan.



BAB III
PENUTUP

3.1 KASIMPULAN
1.   Dari hasil wawancara dilapangan, diperoleh jumlah nelayan penjual ikan adalah sebanyak dua  orang yaitu Bapak Muhaimin Yasin dan Bapak Ely Gasparsz dengan modal dalam membuka usaha sebagai nelayan penjual ikan yaitu bersumber dari modal sendiri atau pribadi.
2.   Interperestasi atau analisis harga penjualan ikan yang digunakan dalam penjualan ikan adalah tergantung dari musim, yaitu: ketika musim gelap ikannya berlimpah maka standar harga penjualan ikan menurun sedangkan ketika bulan terang ikannya sedikit, maka standar harga penjualan ikannyapun meningkat.
3.   Tingkat keuntungan yang diperoleh pada usaha penjualan ikan tersebut selain di tentukan oleh pergantian musim juga di tentukan dari banyaknya pembeli yang datang untuk membeli ikan tersebut.
4.   Ketika bulan gelap, ikannya banyak  dan para pembeli yang datang untuk membelipun banyak maka keuntungan yang di peroleh dalam 1 hari sekitar Rp 250 000, sedangkan ketika bulan gelap, ikannya banyak, dan pembeli yang datang untuk membelipun sedikit maka keuntungan yang diperoleh dalam 1 hari adalah sekitar Rp 150 000. Begitupun ketika bulan terang ikannya sedikit dan standar harga penjualan yang begitu tinggi  , maka kentungan yang diperoleh dalam satu hari yaitu berkisara Rp 450 000.
5.   Dalam melakukan usaha penjualan ikan juga mengalami beberapa kendala, misalnya ketika ikannya tidak terjual habis, maka langkah yang diambil oleh Bapak Muhaimin Yasin dan Bapak Ely Gasparsz untuk mengatasi ikan yang tidak terjual habis yaitu dengan menyimpan ikan yang tidak terjual tersebut kedalam kulbox lalu di timbun dengan menggunakan es.

6.   Es yang digunakan untuk mengatasi ikan yang terjual tersebut yaitu di peroleh dari para penjual es batu dengan harga Rp 500/buah.
7.   Harapan dari  Bapak Muhaimin Yasin dan Bapak Ely Gasparsz yaitu : Dengan adanya hasil atau keuntungan dari usaha penjualan ikan tersebut, semoga mereka tetap dapat menyekolahkan anak mereka dan dapat membeli perahu sendiri sehingga mereka dapat menangkap dan menjual ikan sendiri dan  tidak harus terus berpatokan atau bergantung pada nelayan  penangkap ikan.

3.2 SARAN
Untuk mengetahui dan mengidentifikasi  lebih dalam mengenai Nelayan Penjual Ikan , maka diperlukan usaha yang cukup keras sehingga apa yang menjadi keinginan kita untuk mencapai suatu tujuan dapat tercapai dengan bai

DAFTAR PUSTAKA
http://www.zaimmukaffi.com/ekonomi/72-kemiskinan-nelayan-bagaimana-solusinya.html















LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1:  Lokasi Penjualan Ikan Bapak Muhaimin Yasin
Gambar 2:  Lokasi Penjualan Ikan Bapak Ely Gasparsz
TUGAS
SOSIOLOGI MASYARAKAT PANTAI
LAPORAN HASIL IDENTIFIKASI MASYARAKAT NELAYAN PENJUAL IKAN DI PESISIR PANTAI NAMOSAIN
Undana.tif
OLEH :
NAMA        : ALUDIN AL AYUBI
NIM            : 0804052698

FAKULTAS PERTANIAN
 JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIARAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar