Minggu, 15 Mei 2011

METABOLISME KARBOHIDRAT

BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Karbohidrat atau Hidrat  Arang  adalah  suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Karbohidrat banyak  ditemukan  pada          serealia (beras gandum,  jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses fotosintesis di dalam sel-sel  tumbuh-tumbuhan  yang  mengandung hijau daun (klorofil).

B.   TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa mengenai metabolisme karbohidrat dalam tubuh makhluk hidup .


BAB II
PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN
                  Metabolisme Karbohidrat adalah  proses metabolisme yang dimulai dengan pencernaan Amilum dalam usus halus. Hasil pencernaan berupa monosakarida yang diserap oleh usus halus. Di  dalam  tubuh  ikan, karbohidrat  dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari  gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari- hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan energi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
B.   KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan menjadi:
1.      Available Carbohydrate(Karbohidrat yang tersedia),
yaitu  karbohidrat yang dapat dicerna, diserap serta dimetabolisme sebagai karbohidrat.
2.      Unvailable Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia)
Yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa oleh enzim-enzim pencernaan makhluk hidup, sehingga tidak dapat diabsorpsi.

Penggolongan  karbohidrat  yang  paling  sering  dipakai  dalam  ilmu  gizi berdasarkan jumlah molekulnya.
1.      MONOSAKARIDA
Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi dihidrolisa. Monosakarida larut di  dalam  air dan rasanya manis, sehingga secara umum disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa.  Dalam  Ilmu Gizi  hanya ada tiga jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.
·  Glukosa
Terkadang  orang  menyebutnya  gula  anggur  ataupun  dekstrosa.  Banyak dijumpai di alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa. Glukosa dijumpai di dalam aliran darah  (disebut  Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai penyedia enersi bagi seluruh sel-sel dan jaringan  tubuh.  Pada keadaan fisiologis Kadar Gula Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapat meningkat  melebihi  normal  disebut  hiperglikemia,         keadaan  ini  dijumpai  pada penderita Diabetes Mellitus.
·  Fruktosa
Disebut  juga  gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.
·  Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada  di  dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.

2.      DISAKARIDA
Merupakan gabungan antara 2 (dua)  monosakarida, pada bahan makanan. disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.
·     Sukrosa
Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert. Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
·     Maltosa
Mempunyai  2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi warna biru.
Amilum terdiri dari 2 fraksi (dapat dipisah kan dengan air panas):
1.      Amilosa
- larut dengan air panas
- mempunyai struktur rantai lurus
2. Amilopektin
- tidak larut dengan air panas
- mempunyai sruktur rantai bercabang
·     Loktosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida  yang  terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air. Laktosa dapat menimbulkan intolerance (laktosa intolerance) disebabkan kekurangan enzim laktase sehingga kemampuan untuk mencema laktosa berkurang.
3.      POLISAKARIDA
Merupakan  senyawa  karbohidrat  kompleks,  dapat  mengandung  lebih  dari 60.000  molekul  monosakarida  yang  tersusun  membentuk  rantai  lurus  ataupun bercabang. Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida dan disakarida.  Di  dalam  Ilmu Gizi ada 3 (tiga) jenis yang ada hubungannya yaitu amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.
·     Amilum (zat pati)
Amilum merupakan  karbohidrat  dalam  bentuk  simpanan  bagi  tumbuh-tumbuhan  dalam bentuk granul yang dijumpai pada umbi dan akarnya.
Sumber :  umbi-umbian, serealia  dan  biji-bijian  merupakan  sumber  amilum  yang berlimpah ruah oleh karena mudah didapat untuk di konsumsi. Jagung, beras dan gandum kandungan amilurnnya lebih dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan sekitar 40%. Amilum  tidak  larut  di  dalam  air  dingin,  tetapi  larut  di  dalam  air  panas membentuk   cairan   yang   sangat   pekatseperti   pasta;   peristiwa   ini   disebut"gelatinisasi".
·     Dekstrin
Merupakan      zat   antara   dalam   pemecahan   amilum.Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air, dengan yodium akan  berubah  menjadi wama merah.
·     Glikogen
Glikogen merupakan "pati hewani", terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna merah. Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan ikan. Pada  waktu  hewan  disembelih,  terjadi  kekejangan  (rigor  mortis)  dan  kemudian glikogen dipecah menjadi asam laktat selama post mortum. Glikogen disimpan di dalam hati dan  otot sebagai cadangan enersi, yang sewaktu-waktu dapat diubah kembali menjadi glukosa bila dibutuhkan. Sumber : banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu, syrup jagung (26%).


·  Selulosa
Hampir  50%  karbohidrat  yang  berasal  dari      tumbuh-tumbuh adalah selulosa,  karena  selulosa  merupakan  bagian  yang  terpenting  dari  dinding  sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna  oleh tubuh manusia, oleh karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa.  Meskipun tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi  sebagai  sumber  serat  yang  dapat  memperbesar  volume  dari  faeses, sehingga akan memperlancar defekasi.

C. PENCERNAAN KARBOHIDRAT DALAM TUBUH IKAN
Pencernaan karbohidrat dalam tubuh ikan , dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut; makanan  dikunyah  agar  dipecah  menjadi  bagian-bagian  kecil,  sehingga  jumlah permukaan makanan lebih luas kontak dengan enzim-enzim pencemaan. Di  dalam  mulut makanan bercampur dengan air ludah yang mengandung enzim amilase (ptyalin). Enzim amilase bekerja memecah karbohidrat rantai panjang seperti amilum dan dekstrin, akan diurai menjadi molekul yang lebih sederhana maltosa. Sedangkan air ludah berguna untuk melicinkan makanan agar lebih mudah ditelan.
Hanya sebagian kecil amilum yang  dapat  dicema di dalam mulut, oleh karena makanan sebentar saja berada di  dalam rongga mulut. Oleh karena itu sebaiknya makanan dikunyah lebih lama,  agar memberi kesempatan lebih banyak pemecahan amilum di rongga mulut.  Dengan proses mekanik, makanan ditelan melalui kerongkongan dan selanjutnya akan memasuki lambung.
·         Pencernaan dalam lambung
Proses pemecahan amilum diteruskan  di dalam lambung, selama makanan belum bereaksi dengan asam lambung.
·         Pencernaan dalam usus
Di  usus halus, maltosa, sukrosa dan laktosa yang berasal dari makanan maupun   dari  hasil  penguraian  karbohidrat  karbohidrat  kompleks  akan  diubah menjadi mono sakarida dengan bantuan enzim-enzim yang terdapat di usus halus.


·         Absorbsi
Semua  jenis  karbohidrat  diserap  dalam  bentuk  monosakarida,  proses penyerapan ini terjadi di usus halus. Glukosa dan galaktosa memasuki aliran darah dengan  jalan  transfer  aktif,  sedangkan  fruktosa  dengan  jalan  difusi.  Para  ahli sepakat bahwa karbohidrat hanya dapat diserap dalam bentuk disakarida.  Hal  ini dibuktikan dengan dijumpainya  maltosa, sukrosa dan laktosa dalam urine apabila mengkonsumsi  gula  dalam  jumlah  banyak.  Akhimya  berbagai  jenis  karbohidrat diubah  menjadi  glukosa  sebelum  diikut  sertakan  dalam  proses metabolisme.
Berdasarkan  urutan, yang paling cepat di  absorpsi adalah galaktosa, glukosa dan terakhir fruktosa dapat dilihat pada gambar berikut:.

D.PROSES METABOLISME KARBOHIDRAT DALAM TUBUH IKAN
Proses metabolisme karbohidrat di mulai dari dinding usus halus,  glukosa  akan menuju ke hepar melalui vena portae. Sebahagian karbohidrat ini diikat di dalam hati dan disimpan sebagai glikogen, sehingga kadar gula darah dapat dipertahankan dalam batas-batas normal (80-120 mg%). Karbohidrat yang terdapat dalam darah, praktis dalam bentuk glukosa, oleh karena  fruktosa  dan  galaktosa  akan  diubah  terlebih  dahulu  sebelum  memasuki pembuluh darah.
Apabila jumlah karbohidrat    yang  dimakan  melebihi  kebutuhan  tubuh, sebagian besar (2/3) akan  disimpan di dalam  otot  dan selebihnya di dalam hati sebagai glikogen. Kapasitas pembentukan glikogen ini sangat terbatas (maksimum 350  gram),  dan  jika  penimbunan  dalam  bentuk  glikogen  ini  telah  mencapai batasnya,  kelebihan  karbohidrat  akan  diubah  menjadi  lemak  dan  disimpan  di jaringan lemak. Bila tubuh memerlukan kembali energi tersebut, simpanan glikogen akan  dipergunakan  terlebih  dahulu,  disusul  oleh  mobilisasi  lemak.  
Sel-sel tubuh ikan yang sangat aktif dan memerlukan banyak energi, mendapatkan energi dari basil pembakaran glukosa yang  di ambil dari aliran darah. Kadar gula darah akan diisi kembali dari cadangan glikogen yang ada di dalam hati. Kalau enersi yang  diperlukan  lebih  banyak  lagi,  timbunan  lemak  dari  jaringan  lemak  mulai dipergunakan. Dalam jaringan lemak diubah ke dalam zat antara yang dialirkan ke hati.

Disini zat antara itu diubah menjadi glikogen,  mengisi  kembali  cadangan glikogen yang telah dipergunakan untuk meningkatkan kadar gula darah. Peristiwa oksidasi glukosa di dalam jaringan-jaringan terjadi secara bertahap dan pada tahap- tahap itulah  enersi  dilepaskan  sedikit  demi  sedikit,  untuk  dapat  digunakan selanjutnya.
Melalui  suatu  deretan proses-proses kimiawi, glukosa dan glikogen diubah menjadi asam pyruvat. Asam pyruvat ini merupakan zat antara yang sangat penting dalam  metabolisme  karbohidrat.  Asam  pyruvat  dapat  segera  diolah  lebih  lanjut dalam suatu  proses pada "lingkaran Krebs". Dalam proses siklis ini dihasilkan CO2 dan H2O dan terlepas enersi dalam bentuk persenyawaan yang mengandung tenaga kimia  yang  besar  yaitu  ATP  (Adenosin    Triphosphate).  ATP  ini  mudah  sekali melepaskan  enersinya  sambi}berubah     menjadi  ADP  (Adenosin  Diphos  phate). Sebagian dari asam piruvat  dapat diubah menjadi "asam  laktat". Asam laktat ini dapat keluar dari sel-sel jaringan dan memasuki aliran darah menuju ke heper.
Di  dalam  hepar  asam  laktat  diubah  kembali  menjadi  asam  pyruvat  dan selanjutnya menjadi glikogen, dengan demikian akan menghasilkan enersi. Hal ini hanya terdapat di dalam hepar,  tidak dapat berlangsung di  dalam  otot, meskipun di dalam otot terdapat juga glikogen. Sumber glikogen hanya berasal dari glukosa dalam darah. Metabolisme karbohidrat selain di pengaruhi oleh enzim-enzim, juga  diatur  oleh  hormon-hormon  tertentu misalnya hormon Insulin. Insulin  akan  mempercepat  oksidasi  glukosa  di  dalam  jaringan,  merangsang perubahan glukosa menjadi glikogen di dalam sel-sel hepar maupun otot. Hal ini terjadi apabila kadar glukosa  di  dalam  darah meninggi.
Aapabila kadar glukosa darah menurun, glikogen hati dimobilisasikan sehingga kadar glukosa darah akan  menaik  kembali. Insulin juga merangsang glukoneogenesis, yaitu mengubah lemak atau protein menjadi glukosa. Juga beberapa horrnon yang  dihasilkan  oleh hypophysis dan kelenjar suprarenal merupakan pengatur-pengatur penting dari metabolisme karbohidrat. Enzim sangat diperlukan pada  proses-proses kimiawi metabolisme zat-zat makanan. vitamin-vitamin sebagian dari enzim, secara tidak langsung berpengaruh pada metabolisme karbohidrat ini. Tiamin (vitamin B1) diperlukan dalam proses dekarboksilase    karbohidrat.    Kekurangan    vitamin    B1    akan     menyebabkan terhambatnya enzim-enzim dekarboksilase, sehingga asam piruvat dan asam laktat tertimbun di dalam tubuh. Penyakit yang ditimbulkan akibat defisiensi vitamin B1 itu dikenal sebagai penyakit beri-beri.
E.    REGULASI KADAR GULA DARAH
                 Tanpa bantuan hormon, kadar gula darah akan mengalami fluktuasi yang besar. Kadar gula darah akan segera meningkat sesudah makan, dan sebaliknya bila tidak ada asupan makanan pada  periode  tertentu, kadar gula darah akan turun sangat rendah. Untuk mencegah terjadinya fluktuasi yang membahayakan ini, tubuh akan meregulasi glukosa darah dengan menggunakan hormon insulin dan glukagon. Hormon insulin disekresikan oleh sel-sel beta pankreas apabila  kadar  gula darah meninggi (hiperglikemia), yang biasanya terjadi sesudah rnakan.
           Peninggian kadar gula darah ini, akan merangsang sekresi  insulin  dari  sel-sel   β  pulau  Langerhans  pankreas.  Sekresi  Insulin  ini berlangsung  dalam  dua  fase,  pada  fase  pertama  kadar  insulin  melonjak  tinggi seketika.  Hal  ini  terjadi  10  menit  sesudah  kenaikan  kadar  gula  darah,  dan dimungkinkan karena ada simpanan insulin dalam granula. Kemudian terjadi fase ke dua yang bersifat lambat, berlangsung selama  lebih  dari 10 menit sampai 2 jam. Dalam jam pertama sesudah makan, gula darah meningkat sampai 160 11 mg%, dan kemudian menurun lagi berkat pengaruh insulin, sehingga 2 jam sesudah makan kadar  gula  darah  normal  kembali,  yakni  120  mg%.  Insulin  akan  merangsang pengambilan  glukosa  oleh  jaringan  dan  kemudian  memecahnya  menjadi  energi, menyimpannya dalam bentuk  glikogen  dan mengubahnya menjadi lemak.
         Dengan proses tersebut diatas, kadar gula  darah akan menurun dan kembali normal 2 sampai 2 ½ jam sesudah makan. Sebaliknya bila kadar gula darah rendah, hormon glukagon yang dihasilkan sel-sel αpankreas  akan  rnenstimulasi  sintesa  glukosa  dari  asam  amino,  rnenyebabkan  terlepasnya glikogen dari hepar,  yang  akan rneninggikan kadar gula darah. Jadi, aktifitas hormon insulin dan glukagon berlawanan satu sama lain. Ada juga hormon lain yang dapat rnernbantu rneninggikan kadar gula darah, salah  satu  yang  paling  penting  adalah  epinefrin  (adrenalin)  yang  merangsang pernbebasan glukosa dari glikogen. Hormon epinefrin ini akan disekresikan pada situasi  dimana  tubuh  dalam  keadaan  stress  ataupun  dalarn  keadaan  bahaya.
 Pada defesiensi insulin, glukosa tidak dapat masuk ke dalarn sel-sel, sehingga kadar  gula  darah  meninggi,  namum  timbunan  glukosa  tersebut  tidak  dapat dimanfaatkan   untuk   rnenghasilkan   energi     untuk   keperluan   sel-sel   yang membutuhkannya. Glukosa yang tertumpuk itu dibuang melalui  ginjal  ke  dalam urine, sehingga terjadi glukosuria. Karena glukosa tidak dapat dipergunakan sebagai penghasil enersi, maka lemak dan protein lebih banyak dipecah untuk menghasilkan enersi yang dibutuhkan, sehingga terjadi peningkatan glukoneogenesis.               
F. FUNGSI KARBOHIDRAT DI DALAM TUBUH  IKAN
1. Fungsi utamanya sebagai sumber energi  (1 gram karbohidrat menghasilkan 4  kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.
Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi enersi untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf  dan  eritrosit,  hanya  dapat  menggunakan  enersi  yang   berasal   dari karbohidrat saja.
2.   Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi.
Kebutuhan tubuh akan enersi merupakan  prioritas pertama; bila karbohidrat yang di konsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan enersi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam  tubuh,  maka  protein  akan  menggantikan  fungsi  karbohidrat  sebagai penghasil enersi. Dengan demikian protein akan meninggalkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung terus menerus, maka keadaan kekurangan energi dan protein (KEP) tidak dapat dihindari lagi.
3.   Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah terjadinya pemecahan protein yang berlebihan.
4.   Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
5. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam  tubuh.  Laktosa rnisalnya berfungsi   membantu   penyerapan   kalsium.   Ribosa   merupakan merupakan komponen yang penting dalam asam nukleat.
6. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung serat (dietary fiber) berguna untuk pencernaan, memperlancar defekasi.
G. DEFISIENSI KARBOHIDRAT DALAM TUBUH IKAN
Ikan membutuhkan karbohidrat dalam  jumlah  tertentu setiap harinya. Walaupun  tubuh  ikan tidak  membutuhkan  dalam  jumlah  yang  khusus,  kekurangan karbohidrat yang sangat parah akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar  2 gram karbohidrat per Kg berat tubuh sehari untuk mencegah terjadinya ketosis. Secara keseluruhan tubuh ikan harus mempertahankan keseimbangan karbohidrat, lemak dan protein sebagai sumber energi.
Jika asupan karbohidrat ditiadakan, maka cadangan lemak dalam jaringan adiposa akan dimobilisasi sedemikian cepatnya, sehingga  tubuh  tidak  dapat  mengoksidasi karbohidrat seluruhnya menjadi CO2 dan H2O. Sebagian dari hasil pemecahan lemak itu akan diubah menjadi substansi  yang disebut dengan keton bodies. Walaupun tubuh   dapat   menggunakan   keton   bodies   ini   sebagai   penghasil   energi       dan dieksresikan  melalui  urine,  produksi  dalam jumlah besar akan terjadi penumpukan keton bodies di dalam darah dan mengakibatkan terjadinya ketosis.

BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1.      Metabolisme Karbohidrat adalah  proses metabolisme yang dimulai dengan pencernaan Amilum dalam usus halus. Hasil pencernaan berupa monosakarida diserap oleh usus halus.
2.      Pencernaan karbohidrat dalam tubuh ikan , dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut; makanan  dikunyah  agar  dipecah  menjadi  bagian-bagian  kecil,  sehingga  jumlah permukaan makanan lebih luas kontak dengan enzim-enzim pencemaan.
3.      Proses metabolisme karbohidrat di mulai dari dinding usus halus, kemudian     glukosa  akan menuju ke hepar melalui vena portae

B SARAN
        Walaupun  tubuh  ikan tidak  membutuhkan  dalam  jumlah  yang  khusus,  kekurangan karbohidrat yang sangat parah akan menimbulkan masalah. Dengan melihat keadaan demiakian maka dapat disarankan bahawa :
1.   Harus diperlukan sekitar  2 gram karbohidrat per Kg berat tubuh ikan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis.
2.   Secara keseluruhan tubuh ikan harus mempertahankan keseimbangan karbohidrat, lemak dan protein sebagai sumber energi.

DAFTAR PUSTAKA
Achmad Djaeni Sediaoetama: Ilmu Gizi, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta 1989
Bagian  Gizi  R.S  Dr.  Cipto  Mangunkusomo  dan  Persatuan  Ahli  Gizi  Indonesia, Penuntun Diit, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Edisi kedua, Jakarta 1996
Donald S. McLaren:  Nutrition and its Disorders, Churchill Livingstone Edinburgh
London Melbourne and New York, Third Edition 1981 .













Tidak ada komentar:

Posting Komentar